Sabtu, 08 Maret 2014

Psikologi Klinis Anak dengan Klinis Dewasa




                                                                                                                    Annisa Kharisma
                                                                                                                     705110029


Selama saya mengikuti mata kuliah Teknik Wawancara, saya menganggap adalah hanya sekedar wawancara dari sisi bahasa, sikap dan kualitas jawaban agar tepat sasaran. Nah selama dua minggu terakhir dari tanggal 25 februari hingga 4 maret adalah pengetahuan besar yang dapat menentukan profesi saya di bidang psikologi. Apakah saya cocok dan minat di bidang klinis, industri atau menjadi guru bimbingan konseling. Presentasi yang disampaikan teman-teman saya sangat memberikan informasi besar. Terimakasih kepada Ibu Henny dan Cici Tasya kelas B Teknik Wawancara. 


     Psikologi Klinis merupakan bentuk psikologi terapan untuk menentukan kapasitas dan karakteristik tingkah laku individu dengan menggunakan metode-metode pengukuran assessment, analisa dan observasi serta uji fisik dan riwayat sosial agar dapat diperoleh saran dan rekomendasi untuk membantu penyesuaian diri individu secara tepat. (American Psychological Association: 1935). Psikologi klinis terbagi menjadi dua bagian yaitu psikologi klinis anak dan dewasa.

     Saya akan lebih membahas mengenai psikologi klinis karena saya sejak SMA ingin menjadi psikolog klinis anak. Saya sangat menyukai anak kecil dan saya sabar apabila menghadapi anak kecil. Ada kisah yang membuat saya harus menjadi psikolog klinis. Pada saat saya SMA mengikuti bakti sosial bersama teman-teman, diseberang jalan ada seorang anak kecil yang terkena sindrom autis. Saya yang melihatnya tidak tega karena anak tersebut sama sekali tidak diperdulikan oleh orangtua anak tersebut. Bahkan selama perjalanan orangtua anak tersebut tidak menunjukan komunikasi terhadap anaknya.

     Lalu setelah selesai kegiatan tersebut, mereka duduk di depan warung yang sepertinya sedang menunggu angkutan umum. Lalu saya membeli minuman di warung tersebut. Saat ada kesempatan bertanya, saya menanyakan beberapa pertanyaan yang inti dari jawaban tersebut bahwa keluarga pria atau ayah dari anak tersebut tidak terima anaknya dengan kondisi tersebut dan ibu itu sedang digugat cerai karena kondisi anak yang seperti itu.

     Hal diatas adalah satu kisah yang menginspirasi saya menjadi psikolog klinis anak. Terkadang anak yang kurang diberi kasih sayang dengan orangtua yang sibuk pun dapat membuat anak di masa dewasa mengalami hal karena masalah masa lalu atau saat masih kecil.

     Pada saat kelompok kami mewawancarai psikolog klinis anak yang berada di Jakarta Barat, kami menggali lebih jauh mengenai pekerjaan psikolog ibu D. Tidak jauh berbeda dengan psikolog klinis anak lainnya. Ibu D dapat menolong masalah dewasa dan anak karena mayor yang diambil ibu D adalah klinis anak dan minor nya adalah dewasa. Beliau dapat memberikan alat tes kepada anak yang ingin mengetahui dimana minat anak dalam pemilihan jurusan.

     Apakah ada hubungan antara psikolog klinis anak dan dewasa? Ya, jelas ada. Beliau pun juga menjelaskan bahwa saat kita menangani anak yang memiliki “masalah”, kita tidak bisa mempercaya, menyalahkan atau menuding bahwa anak itu salah. Dalam kasus tidak ada peran tunggal anak itu sendiri. Lingkungan disekitar rumah pun dapat mempengaruhi. Maka dari itu peran klinis dewasa dapat membantu permasalahan anak. Apakah anak itu yang mengalami kesalahan atau ada pengaruh lain.

 Contoh dari kasus Ibu D bahwa beliau pernah menangani masalah yang cukup rumit dikarenakan anak itu nakal bukan karena dari perilaku anak tersebut melainkan konflik yang terus melingkar yang terjadi di antara ibu, ayah dan nenek (orangtua ayah).


Nah mengapa sangat cocok seorang psikolog mengambil mayor anak dan minor dewasa. Seperti kasus diatas ketika dalam satu keluarga mempersalahkan bahwa anak itu memiliki sifat yang berbeda dan anggota keluarga lainnya tidak menganggap bahwa dirinya bersalah. Padahal yang menyebabkan anak menjadi seperti itu adalah kesalahan yang berada pada sang ayah yang tidak menerima anaknya seperti itu dan sang ayah tidak memberikan komunikasi yang cukup atau boleh dikatakan tidak menganggap anak tersebut tidak ada. Jadikan anak merasa nyaman dalam sebuah keluarga.
     

Jadi Ibu D dapat memberikan pertanyaan berupa wawancara kepada ibu, ayah dan nenek yang telah dewasa dan juga memberikan wawancara terhadap anak. Anak tersebut merupakan hasil rujukan sang ayah tetapi nyata nya adalah masalah terletak pada ayah yang sedikit memberikan waktu dari sisi komunikasi hingga bermain kepada anak tersebut.
Tahukah kalian bahwa psikolog klinis anak maupun dewasa memiliki perbedaan di dalam menangani suatu klien walaupun mereka sama-sama menangani masalah dalam bidang klinis. Perbedaan tersebut dapat di lihat dari bagaimana cara psikolog klinis membina raport pada awal sesi wawancara, perbedaan tujuan klien datang ke psikolog, perbedaan usia klien yang ditangani oleh masing-masing psikolog, bahasa yang digunakan oleh masing-masing psikolog dalam proses wawancara, kasus yang ditangani oleh masing-masing psikolog klinis, dan lain-lain.

Pada awal sesi wawancara, biasanya psikolog melakukan bina raport agar klien dapat merasa nyaman dengan psikolog tersebut sehingga klien dapat lebih terbuka dalam bercerita mengenai masalahnya. 

Pada psikolog anak, anak-anak yang merupakan klien dari psikolog tersebut akan dibuat se-nyaman mungkin dengan jenis ruangan yang banyak dilengkapi oleh mainan-mainan yang disukai oleh anak-anak hingga akhirnya anak tersebut menjadi akrab dan bercerita dengan sendirinya mengenai masalah yang dialaminya tersebut. 

Pada psikolog klinis dewasa, pertama-tama psikolog melihat kondisi klien berdasarkan hasil observasi terhadap klien sewaktu klien masuk ke ruangan praktek, jika psikolog menemukan adanya ketidaknyamanan yang dialami oleh klien maka Psikolog tersebut akan mencari cara agar klien tersebut nyaman dan bersedia untuk diwawancarai mengenai masalah yang dialaminya. Setelah rileks, baru psikolog dapat melakukan wawancara dengan klien tersebut.
 

     Psikolog klinis dewasa dan klinis anak juga menangani klien dalam rentang usia yang berbeda-beda. Seperti pada psikolog klinis dewasa, psikolog dalam bidang ini menangani dan mengurusi klien terutama yang sudah berada pada masa usia dewasa (remaja - orang lanjut usia). Sedangkan pada psikolog klinis anak, psikolog dalam bidang ini khusus menangani klien seorang anak-anak dengan rentang kurang lebih anak kelas 4 sd - masa pubertas.

     Klien yang datang ke psikolog tersebut juga memiliki tujuan yang berbeda-beda. Seperti dalam kasus psikolog klinis anak, banyak klien yang datang karena dirujuk oleh orang tuanya karena orang tuanya melihat adanya suatu gejala kelainan terhadap anaknya tersebut. Sehingga tujuan anak dapat ke psikolog anak tersebut tidak murni sepenuhnya karena keinginan dari anak tersebut. Sedangkan pada kasus psikolog klinis dewasa, banyak pasien yang datang kepadanya karena mereka menyadari bahwa dirinya memang mengalami suatu gangguan dan membutuhkan bantuan seorang psikolog.

     Selain itu, bahasa yang digunakan oleh masing-masing psikolog dalam bidang klinis ini juga berbeda-beda. Pada psikolog klinis anak, psikolog lebih menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sederhana, dan mudah diingat sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara dapat tercapai. Pada psikolog klinis dewasa, bahasa yang digunakan sesuai dengan bahasa dan latar belakang dari klien tersebut. Selain itu, bahasa yang digunakan juga bahasa sehari-hari dan mudah untuk di pahami.

sekian penjelasan mengenai psikologi klinis anak dengan dewasa. semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk mengambil psikologi klinis ^^

1 komentar:

  1. Caesars Completes New $250M Sportsbook at Caesars
    Caesars Entertainment Inc. (NASDAQ: 안성 출장마사지 CZR) 화성 출장마사지 today announced 대전광역 출장안마 it has entered into a new 순천 출장안마 agreement with Caesars Sportsbook and 계룡 출장마사지 Casino in New Jersey,

    BalasHapus